Kamis, 11 April 2013
1. Bola Voli
a. Teknik dan
Strategi Bola Voli
Adalah cara memainkan bola dengan efesien dan
efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku yang bertujuan untuk
meraih kemenangan dalam suatu pertantingan.
b. Formasi
Permainan Bola Voli
Formasi dalam permainan bola voli harus dibagi rata
dalam setiap posisi sesuai dengan tugas dan fungsinya, yang dapat dibedakan
menjadi :
1) Smasher (SM) :
Penyerang utama
2) Set Upper
(SU): Pengatur serangan terhadap regu lawan
3) Libero :
Pemain bertahan
4) Universal :
Pemain serba guna
Sistem penyerangan ditinjau dari posisi penyerangan
dapat dibagi sebagai berikut :
1) Sistem
penyerangan dari tepi ( posisi 2 dan 4)
2) Sistem
penyerangan dari tengah (posisi 3)
3) Sistem
penyerangan kombinasi dari tepi dan tengah (posisi 2,3 dan 4)
Formasi penyerangan dapat dikelompokan sebagai
berikut.
1) Sistem 4 SM –
2 SU ( 4 Smasher dan 2 Set Upper)
a) SU1 – SU2; Set Upper ke-1 dan
ke-2.
b) SM1 – SM4; Smasher 1,2,3,dan 4.
c) SM1 dan SM2 berlawanan tempat
d) SM3 menbantu SM2
e) SM4 membantu SM1
2) Sistem 4 SM
- 1 SU – 1 U ($ Smasher, 1 Set Upper, 1 Universal)
a) SM1 adalh smasher terbaik
b) U dan SU selalu berlawanan
posisi
c) U dapat memberi umpan tetapi
kurang baik dibandingkan dengan SU, tetapi smas lebih baik dari pada SU.
d) SM1 dan SM3 mempunyai kemampuan
smas lebih baik dari SM2 dan SM4.
3) Sistem 6 SM –
1 SU ( 5 Smasher, 1 Set Upper)
a) SU harus bersilang dengan SM5
b) Selama SU berada dalam posisi
depan, SM1 atau SM2 harus ada di depan.
c) Bila SU tidak dapat mengumpan,
SM terdekat dengan bola bertugas mengumpan.
d) Dalam sistem 5 SM – 1 SU, tugas
SU sangant berat.
Pada permainan bola voli ada 2 kombinasi penyerangan
yang mana keduanya selalu dilakukan oleh berbagai tim di dunia. Adapun kombina
penyerangan tersebut adalah :
1) Switching (tukar tempat)
a) Arah jalan
pemain pada posisi 3 dan 4 saling bersilang pada waktu mereka berdua menuju
arah net untuk menyerang.
b) Penyerangan
yang berdiri pada posisi 4 berlari secepat mungkin menuju setter untuk
melancarkan set yang pendek.
c) Pemain
penyerang dari posisi 3 berlari di belakang penyerang yang berada pada posisi
4, dengan maksud memukul bola jenis set yang ketinggiannya medium.
d) Zariasi yang
paling sedidkit resikonya adalah bola yang ketinggianya medium, atau bola yang
dilambungkan tinggi-tinggi diatas menuju posisi 2.
2) Relay (penyerangan bertubi-tubi)
a) Penyerangan
yang menempati posisi No. 4 harus memukul bola yang ketinggiannya medium, yang
ditempatkan kira-kira satu atau satu setengah meter dibelakang net.
b) Pemain yang
mnempati posisi No. 3 loncat kira-kira satu meter dari tempat posisi setter.
c) Suatu
penyerangan yang aman dengan menggunakan bola yang ketinggiannya medium.
Label: olahraga
1. Bola Basket
a. Formasi Permainan Bola Basket
Bola basket adalah permainan beregu yang
masing-masing regu terdiri dari 5 pemain yang mempunyai posisi dan tugas
masing-masing. Formasi permainannya adalah 2 orang sebagai forward, 1 orang
sebagi center.
1) Guard atau
penjaga belakang
Penjaga daerah belakang dan juga sebagai pengumpan
dan sesekali bisa menembakan ke arah ring.
2) Forward atau
pemain depan
Menyusup ke daerah pertahanan lawan untuk melakukan
serangan.
3) Center atau
pemain tengah
Membendung atau menahan tembakan lawan, melakukan
rebound yaitu berusaha menguasai dan menangkap bola setelah tembakan gagal
dilakukan dan sebagai sasaran operan teman seregu ketika berada di daerah
pertahanan lawan.
b. Pola Penyerangan Pola
Penyerangan
1) Penyerangan
Bebas
Penyerangan tanpa bola yang sangat bergantung dari
penguasaan teknik, taktik, dan kesemprnaan fisik setiap anggota tim.
2) Penyerangan
Kilat
Usaha untuk memperoleh posisi tembakan pada saat
lawan belum sempat menempati posisi jaganya.
3) Penyerangan
Kilat Berpola
Penyerangan yang dilakukan saat-saat tertentu
4) Penyerangan
Berpola
Penyerangan dengan mengatur pemain yang mempunyai
tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-jalur gerakan.
5) Adegan –adegan
Pola Penyerangan
a) Adegan 1 – 3 –
1 (Pola Diamond)
- Ingat
dasar-dasar umum membuat pola.
- Pemain
yang mahir mengadakan pembangunan.
b) Adegan 1 – 2 –
1 (Pola Ault Mann)
Pola Ault Mann dapat diterapkan apabila dalam satu
regu tidak mempunyai pemain jangkung.
1 :
Pengatur serangan/penembak ke-2
2 :
Pengaman
3 :
Pengumpan
4 dan
5 :
Penembak Pertama
1 :
Pengatur serangan/penembak ke-2
2 :
Pengaman
3 dan
4 :
Pembayang
5 :
Penembak pertama
c) Adegan 2 – 3
(Pola Reserve)
Penyerangan terhadap pertahanan lawan satu lawan
satu yang membutuhkan emahiran memotong dan membayang serta kelincahan dalam
melakukan serangan.
Adegan Reserve adalah sebagai berikut.
1 :
Perebut Bola
2 :
Penembak Bola
3 :
Pengumpan Bola
4 :
Pengaman
5 :
Penembak pertama
Label: olahraga
1. Pensak Silat
a. Pengertian
pencak silat
Adalah suatu bela diri yang menggunakan alak
sepenuhnya. Prinsip pencak silat adalah mencari cara atau metode yang paling
ampuh dan efektif untuk melatih dan menggembleng dirinya sendiri supaya
memperoleh kekuatan diri lahir dan batin.
b. Teknik Serangan
Tangan
1) Pukulan
a) Pukulan Depan
Pukulan yang dilakukan dengan arah pukulan lurus
kedepan.
b) Pukulan
Samping
Menggunakan punggung tangan, lintasn gerakannya
adalah menyampingkan arah badan.
c) Pukulan
Lingkar
Dengan lintasan arah samping luar tubuh menuju arah
dalam tubuh.
d) Pukulan Bandul
Posisi lengan (siku) ditekuk sekitar 900
2) Serangan Siku
a) Arah serangan
depan
b) Arah serangan
Belakang
c) Arah Serangan
Atas
d) Arah serangan
Samping
e) Arah Serangan
Serong
f) Arah
Serangan Bawah
c. Teknik
Menghindar
Suatu usaha pembelaan dengan cara memindahkan
bagian-bagian tubuh yang menjadi sasaran serangan, dengan melangkah atau
memindahkan kaki
1) Hindar Hadap
2) Hindar Kaki
Silang
3) Hindar Sisi
4) Hindar Ankat
Kaki
d. Kegunaan
mempelajari Pencak Silat
1) Sebagai Bela
diri
2) Sebagai
Olahraga
3) Pencak Silat
Sebagai seni
Label: olahraga
Homonim berasal dari kata
homo berarti sama dan nym berarti nama. Berarti homonim adalah kata yang
penamaan dan pengucapannya sama tetapi artinya berbeda.
Contoh:
* Saya bisa membeli rumah. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)
* Pamanku terkena bisa ular yang mematikan. (bisa artinya racun makna denotasi)
Contoh lainnya yang bersifat homonim :
* rapat (berdempet-dempetan) – rapat (meeting)
* beruang (hewan) – beruang (punya uang)
Homofon terdiri atas kata homo yang berarti sama dan foni (phone) berarti bunyi atau suara. Berarti homofon adalah kata yang diucapkan sama tetapi berbeda dari segi maksud dan juga tulisan.
Perkataan-perkataan yang homofon mungkin dieja dengan serupa atau berbeda, contoh :
* Massa telah berkumpul di depan Istana Negara. (massa/masyarakat)
* Hidupnya senang sepanjang masa. ( masa/waktu)
Perkataan-perkataan diatas adalah serupa dari segi sebutan tetapi mempunyai arti yang berbeda, atau merujuk kepada perkara yang tidak sama. Homofon merupakan sejenis homonim, meskipun kadang-kala homonim digunakan untuk merujuk hanya kepada homofon yang mempunyai ejaan yang sama tetapi arti yang berlainan. Istilah ini juga digunakan untuk unit-unit yang lebih singkat daripada perkataan, seperti huruf atau beberapa huruf yang disebut sama dengan huruf lain atau kumpulan huruf yang lain. Homofon adalah istilah yang berlawanan dengan homograf.
Homograf terdiri atas kata homo berarti sama dan graf (graph) berarti tulisan. Jadi homograf adalah kata yg sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya. Contoh homograf antara lain adalah :
* Buah apel ini enak sekali. (apel maksudnya buah)
* Anak-anak telah apel di lapangan tadi pagi. (apel maksudnya kumpul)
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Contoh :
* Husni mempunyai hubungan darah dengan Hasan.
* Tubuhnya berlumuran darah akibat terjatuh dari sepeda motor.
Perhatikan kata darah pada kalimat pertama yang berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat kedua berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi).
Contoh:
* Saya bisa membeli rumah. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)
* Pamanku terkena bisa ular yang mematikan. (bisa artinya racun makna denotasi)
Contoh lainnya yang bersifat homonim :
* rapat (berdempet-dempetan) – rapat (meeting)
* beruang (hewan) – beruang (punya uang)
Homofon terdiri atas kata homo yang berarti sama dan foni (phone) berarti bunyi atau suara. Berarti homofon adalah kata yang diucapkan sama tetapi berbeda dari segi maksud dan juga tulisan.
Perkataan-perkataan yang homofon mungkin dieja dengan serupa atau berbeda, contoh :
* Massa telah berkumpul di depan Istana Negara. (massa/masyarakat)
* Hidupnya senang sepanjang masa. ( masa/waktu)
Perkataan-perkataan diatas adalah serupa dari segi sebutan tetapi mempunyai arti yang berbeda, atau merujuk kepada perkara yang tidak sama. Homofon merupakan sejenis homonim, meskipun kadang-kala homonim digunakan untuk merujuk hanya kepada homofon yang mempunyai ejaan yang sama tetapi arti yang berlainan. Istilah ini juga digunakan untuk unit-unit yang lebih singkat daripada perkataan, seperti huruf atau beberapa huruf yang disebut sama dengan huruf lain atau kumpulan huruf yang lain. Homofon adalah istilah yang berlawanan dengan homograf.
Homograf terdiri atas kata homo berarti sama dan graf (graph) berarti tulisan. Jadi homograf adalah kata yg sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya. Contoh homograf antara lain adalah :
* Buah apel ini enak sekali. (apel maksudnya buah)
* Anak-anak telah apel di lapangan tadi pagi. (apel maksudnya kumpul)
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Contoh :
* Husni mempunyai hubungan darah dengan Hasan.
* Tubuhnya berlumuran darah akibat terjatuh dari sepeda motor.
Perhatikan kata darah pada kalimat pertama yang berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat kedua berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi).
Label: bahasa indonesia
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)